Kupas Tuntas Penyakit TORCH: Pengertian, Penyebab, Pencegahan, Pemeriksaan, Hingga Pengobatannya!
Jumat, 10 Agustus 2018
Masalah Reproduksi Suami Dan Isteri,
Masalah Reproduksi Wanita (Istri),
Program Bayi Tabung
Edit
Bisakah
Wanita Yang Positif Rubella Melakukan Program Bayi Tabung (IVF)? Itulah
pertanyaan yang sering ditanyakan wanita yang mengidap virus Rubella ketika
ingin menjalani program bayi tabung (IVF). Sebelum menjawab pertanyaan di atas,
terlebih dahulu kita bahas mengenai virus yang berbahaya bagi wanita khususnya
yang ingin menjalani program memiliki anak, yaitu: TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalo
virus/CMV dan Herpes).
TORCH
merupakan virus yang bisa membuat penderitanya mengalami keguguran berkali-kali
saat hamil, janin susah berkembang, hamil anggur atau bayinya meninggal pada
usia kandungan 7-8 bulan. Untuk lebih jelasnya tentang virus ini, kita akan
bahas satu persatu:
1. Toxoplasma:
Pada umumnya TORCH
tidak memiliki bergejala, sehingga ibu hamil tidak sadar terkena virus satu
ini. Itulah sebabnya sebaiknya isteri maupun suami harus menjaga kesehatan
dengan menghindari paparan virus dan parasit TORCH, dimana virus dan parasit
ini bisa disebabkan oleh perantara seperti memakan sayuran mentah, daging setengah
matang, dan makanan yang tidak bersih.
Bagi ibu hamil
sebaiknya menghindari paparan dari orang dewasa dan anak yang sedang sakit
batuk, pilek, dan demam atau orang dengan kulit bintik-bintik merah.
Lalu, bagaimana cara
mengecek kita terkena Toxoplasma atau tidak? Caranya adalah dengan melakukan
pemeriksaan Anti-Toxoplasma IgG, IgM, dan IgA serta Aviditas Anti-Toxoplasma
igG.
2. Rubella:
Kembali kepertanyaan
awal, bolehkah penderita positif Rubella mengikuti program bayi tabung (IVF)? Biasanya
dokter akan mempertimbangkan dimanakah virus Rubella yang positif? Apakah Rubellanya
positif di IgG-nya? Ataukah Rubellanya positif di IgM-nya?
Jika yang positif
Rubella IgG-nya, maka biasanya program bayi tabung (IVF) akan dilanjutkan
dikarenakan ini menandakan bahwa infeksi ini terjadi pada waktu lampau, tapi
jika IgM-nya yang positif maka harus diobati terlebih dahulu karena ini artinya
infeksi ini adalah infeksi baru.
Tapi, sebaiknya
walaupun Anda hanya positif di IgG-nya tidak ada salahnya untuk mengobatinya
terlebih dahulu (walaupun biasanya diperbolehkan langsung melakukan program
hamil). Mengapa? Walaupun seseorang yang mengidap positif rubella IgG-nya memang
tidak mengalami keguguran/bayinya meninggal saat lahir, tapi yang sering terjadi
adalah bayi yang dilahirkan mengalami glukoma atau kebutaan, kerusakan otak,
bibir sumbing, tuna rungu dan sulit bicara.
Lalu, apa yang
diperiksa agar kita tahu apakah kita mengidap Rubella atau tidak? Yang harus
diperiksa apakah kita mengidap rubella atau tidak adalah pemeriksaan anti
Rubella IgG dan IgM.
3. Cytomegalo virus (CMV):
Biasanya Ibu yang
mengidap CMV ini akan mengalami keguguran terus menerus atau bayi yang
dikandungnya dalam keadaan catat fisik. Bagaimana cara mengetahui kita mengidap
CMV atau tidak? Caranya adalah: dengan melakukan pemeriksaan anti CMV IgG dan
IgM, serta aviditas Anti-CMV IgG.
4. Herpes Simplex virus:
Biasanya akan tumbuh bintik-bintik
merah pada tubuh. Sama seperti penyakit diatas, penyakit ini juga membuat
wanita hamil sering keguguran dan bayi lahir dalam keadaan catat. Adapun pemeriksaan
untuk tahu tertular Herpes adalah dengan memeriksa Anti-HSV II IgG dan IgM.
Lalu,
apa yang mesti dilakukan jika kita menderita TORCH. Yang pertama adalah tetap
tenang, jangan panik. Tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan, asal kita
mau berusaha dan berdoa.
Salah
satu alternatif terbaik untuk menyembuhkan atau Pengobatan TORCH adalah dengan berkonsultasi dengan dokter spesialis
Anda. Selain itu (Terbukti banyak berhasil) adalah dengan mengunjungi Prof.
Juanda dan Valentina Daradjati yang memang fokus pada penyembuhan TORCH. Dimana
metode pengobatannya adalah dengan herbal yang berpraktik di Bogor. Baca Juga: Apa Yang Mesti Dilakukan Jika Program Bayi Tabung Belum Berhasil (Gagal)?
Bagaimana
mencegah agar TORCH tidak menyerang kita? Anda bisa menerapkan 7 hal pencegahan TORCH di bawah ini:
1.
Makan Bergizi.
2. Lakukan
Pemeriksaan TORCH sebelum kehamilan.
3. Vaksinasi
guna mencegah penyakit TORCH (tidak boleh hamil dahulu sampai 2 bulan
kemudian).
4. Mengkomsumsi
makanan yang matang.
5. Periksa
kandungan secara teratur.
6. Jaga
kebersihan tubuh.
7. Hindari
Kontak dengan penderita penyakit TORCH.