Perjalanan Program Bayi Tabung (IVF) Di Klinik Ferina Surabaya (Part 1): Pendaftaran, Pemeriksaan Laboratorium, Harga Pemeriksaan Laboratorium Bayi Tabung, Hingga Prosedur Program Bayi Tabung!
Perjalanan
Program Bayi Tabung (IVF) – Mulai hari ini dan beberapa bulan kedepan kami akan
menshare atau membagikan pengalaman kami menjalani Program Bayi Tabung (IVF) di
Klinik Ferina Surabaya (Dahulunya RS Siloam). Kami berharap pengalaman kami ini
dapat memberikan pengetahuan baru bagi pembaca bayitabungku.com.
Baik,
tanpa berpanjang lebar kami akan membagikan pengalaman dari awal kami mengikuti
program bayi tabung di tahun 2019 ini. Sebelumnya kami pernah menjalani Program
Bayi Tabung (IVF) di tahun 2016 tapi sayang saat itu kami belum beruntung. Jadi
saat kami belum berhasil itu, kami memang bertekad akan mencobanya lagi dengan
persiapan yang lebih matang. Jika sebelumnya kami langsung mengambil keputusan
Program Bayi Tabung (IVF) secara short protocol maka pada bulan Januari 2019
ini kami memilih long protocol. Jika ingin lebih tahu apa itu long protocol dan
short protocol dapat melihatnya di: Prosedur Terlengkap Long Protokol Pada Program Bayi Tabung (IVF): Mulai Pengertian, Persiapan, Hingga Tindakannya!
Saat
istri mendapatkan mens atau halangan di hari pertama (17/1/2019), keesokan
harinya kami langsung berangkat ke Surabaya. Mengapa memilih hari ke 2 untuk
berangkat? Karena pemeriksaan laboratorium dan USG dilakukan saat istri mens
hari ke 2 (dua) dan ke 3 (tiga).
Kami
sampai di Klinik Ferina pada pukul 20.00 atau jam delapan malam. Segera
langsung konfirmasi ke repsionis untuk konsultasi ke dokter Aucky. Diresepsionis kami melakukan pendaftaran dengan mengisi biodata, dan difoto bersama.
Dari
resepsionis kami di arahkan menuju ruang perawatan. Perawat Klinik Ferina
menawarkan pada kami untuk melakukan pemeriksaan laboratorium dulu karena
tenggak waktunya yang terbatas, dan perihal konsultasi ke dokter dilakukan
keesokan harinya. Mengapa dilakukan pemeriksaan laboratorium ulang? Karena jarak antara program bayi tabung (IVF) pertama dan kedua jaraknya lumayan jauh yakni 3 tahun. Jadi harus diulang karena kemungkinan besar ada perubahan pada hormon, dan sejumlah pemeriksaan lain.
Mengenai keputusan cek lab dan konsul dokter, perawatnya bilang kalau ditanyakan dulu dengan dokternya. Alhamdulillah
dokternya setuju. Jadi malam itu istri langsung periksa darah dengan suami.
Mengenai pemeriksaan pertama yang dilakukan adalah:
Pemeriksaan
untuk Istri: hormon FSH, hormon estradiol, AMH, Hemoglobin, Eritrosit, PCV,
MCV, MCHC, RDW-CV, Leukosit, hitung jenis darah, Golongan darah, koagulasi,
PPT-INR, SGOT/PT, Bun/SC, GDS, srining istri (HbsAg, Anti HCV, Anti HIV, Anti
Toxo Ig M, Anti Toxo Ig G, Anti Rubella Ig M, dan Anti Rubella Ig G) dan Usg
abdomen.
Maka
pemeriksaan untuk suami adalah: srining suami (HbsAg, Anti HCV, Anti HIV, Anti
Toxo Ig M, Anti Toxo Ig G, Anti Rubella Ig M, dan Anti Rubella Ig G)dan
analisis sperma.
Untuk
pemeriksaan laboratorium dan Usg Abdomen untuk Istri dan suami sebesar: Rp.5.018.000.
Demikian
dulu perjalanan Program Bayi Tabung (IVF) hari pertama. Besok (tanggal
19/Januari/2019) kami akan share pengalaman Program Bayi Tabung hari kedua
yaitu: Pemeriksaan USG pada Istri dan Pemeriksaan Sperma pada suami serta hasil
konsultasi dengan dokter Aucky Hinting, Sp.And.,Ph.D. Baca Juga: Perjalanan Program Bayi Tabung (Part 2): Pemeriksaan Laboratorium, USG, Konsultasi, Obat Long Protocoal, Obat Untuk Sperma Suami, Dan Harga Obat IVF!