Suami Dengan Azoospermia Bisa Memiliki Keturunan Melalui Program Bayi Tabung (IVF)? Begini Prosedurnya!
Apakah
Penderita Azoospermia bisa punya anak? Inilah pertanyaan yang sering muncul.
Jawabannya adalah: bisa! Salah satu cara yang paling banyak ditempuh adalah
dengan menjalani Program Bayi Tabung atau IVF.
Seperti
diketahui, Azoospermia bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu: karena penyumbatan
dan karena kerusakan pabrik (testis) dalam memproduksi spermatozoa. Kalau Azoospermia
disebabkan sumbatan bisa dilakukan perbaikan dari sumbatan yang biasanya masih
memiliki sperma yang sehat, tapi Azoospermia disebabkan oleh kerusakan pabrik
penghasil sperma sampai saat ini belum ditemukan pengobatannya.
Tapi,
kedua jenis penyebab Azoospermia ini tidak perlu dikhawatirkan secara
berlebihan. Anda bisa melakukan Program bayi tabung (IVF). Dimana dengan
mengikuti program ini, Anda berpeluang memiliki keturunan.
Lalu,
bagaimana prosedur seorang Azoospermia memiliki keturunan melalui program bayi
tabung (IVF) ini? Sebenarnya prosedur dalam program bayi tabung dengan kasus Azoospermia
hampir sama dengan prosedur pasien yang menjalani program bayi tabung (IVF)
lainnya. Yang membedakannya adalah pada saat pengambilan sperma.
Pada
kasus bukan Azoospermia, seorang pria biasanya mengeluarkan sperma melalui
mastrubasi biasa, sedangkan kasus Azoospermia biasanya melalui prosedur
operasi. Biasanya suami dengan Azoospermia akan diambil spermanya melalui tese
atau pesa. Bisa dengan penyayatan dan bisa juga hanya melalui penyedotan
(tergantung kasus).
Sebelum
istri melakukan Ovum Pick Up (OPU), suami akan dilakukan tindakan tese atau
pesa. Jika nanti dalam pengambilan sperma ini, tidak ditemukan sperma maka
istri tidak akan dilakukan ovum pick up (OPU). Karena seperti kita ketahui,
tindakan OPU ini adalah untuk menyatukan sel telur istri dan suami. Dengan kata
lain kalau tidak ditemukan sperma pada suami maka proses program bayi tabung
(IVF) dianggap failed.
Tapi,
bila ada sperma ditemukan, maka proses Ovum Pickup (OPU) akan terus
dilanjutkan. Nanti akan dilihat apakah sperma dan sel telur bersatu menjadi
embrio. Biasanya bila embrio pasangan banyak maka Embrio Transfer (embrio yang
jadi akan dimasukkan ke rahim istri) akan dilakukan di hari ke 5, tapi bila
kurang maka dilakukan hari ke 3.
Demikianlah
penjelasan bisakah seorang Azoospermia memiliki keturunan. Ingatlah selalu
tidak ada yang tidak mungkin jika Allah berkendak, maka jadilah anak. Janganlah
putus asa, banyak sekali pasangan yang mendapatkan anak atau keturunan dari
program bayi tabung dengan kasus suami yang Azoospermia. Baca Juga: Tiga Hal Penting Yang Mesti Diperhatikan Dan Dipersiapkan Laki-laki (Suami) Dalam Program Bayi Tabung (IVF)!