Begini Cara Menyusun Menu Diet Seminggu Untuk Stroke
Stroke merupakan salah satu penyakit yang sangat
berbahaya bahkan dapat beresiko menimbulkan kematian. Penanganan yang tepat
dapat mengurangi tingkat keparahan penyakit tersebut. Oleh sebab itu, penting
bagi Anda mengetahui menu diet seminggu untuk stroke.
Penyakit ini terjadi apabila terjadi penyumbatan aliran darah ke otak, sehingga sel-sel otak rusak dan beberapa bagian tubuh tidak berfungsi. Selain penanganan medis, menjaga asupan makanan dapat membantu memulihkan kondisi pasien ketika pasien tersebut sudah sadar dan bisa menelan makanan.
Apa Saja Menu Diet Seminggu untuk Stroke?
Sebagian besar pasien stroke mengalami gangguan
disfagia sehingga sulit menelan makanan. Sesuaikan tekstur makanan dengan
kondisi pasien. Anda juga perlu memperhatikan menu diet untuk pasien agar
kondisi tubuhnya semakin membaik.
Anda harus pandai meracik menu makanan sehat untuk
penderita stroke agar mereka tidak bosan. Yang paling penting adalah asupan
gizi yang terkandung dalam menu tersebut sesuai dengan anjuran dokter. Berikut
ini daftar menu diet untuk penderita stroke.
Pertama: Sumber Protein
Makanan sumber protein ada dua jenis yakni protein
hewani dan nabati. Semua orang memerlukan protein yang berperan penting dalam
memperbaiki jaringan yang rusak. Penderita stroke pun tetap harus mengkonsumsi
makanan yang mengandung protein dalam batasan tertentu.
Contoh makanan sumber protein hewani yang baik untuk
penderita stroke adalah telur, ikan, ayam
tanpa kulit, dan daging yang tak berlemak. Sedangkan contoh makanan yang
mengandung protein nabati ialah tahu, tempe, kacang-kacangan dan oncom.
Dalam menu diet seminggu untuk stroke, Anda harus membatasi konsumsi protein hewani
khususnya daging merah dan telur. Konsumsi telur dalam seminggu maksimal 2
butir saja. Untuk daging merah pun pasien boleh mengkonsumsi maksimal 2 kali
dalam seminggu.
Alternatifnya, Anda boleh mengkonsumsi ikan air tawar
maupun ikan laut sebagai pengganti daging Hindari sosis, ham, ikan asin,
kambing, maupun jeroan seperti babat, otak, usus, hati dan sebagainya. Batasi
konsumsi udang, bebek, ayam dan daging.
Kedua: Buah dan Sayur
Buah dan sayuran mengandung banyak vitamin dan mineral yang sangat penting bagi tubuh. Bagi penderit stroke, sebaiknya banyak mengkonsumsi sayur dan buah. Pilihlah sayuran yang tidak banyak mengandung gas antara lain buncis, labu kuning, wortel, tomat, labu siam, kacang panjang, dan bayam.
Kurangilah sayuran yang banyak mengandung gas, contohnya lobak, nangka muda, sawi dan kol. Anda pun perlu menghindari buah yang terdapat kandungan alkohol seperti anggur, durian, nangka tua, dan nanas.
Ada baiknya Anda menyiapkan jus buah setiap hari untuk
penderita stroke. Bahkan, menurut penelitian mengkonsumsi buah-buahan maupun
sayuran dapat menurunkan resiko terkena stroke. Perngaturan diet yang seimbang
dapat mendorong pemulihan pasien stroke.
Ketiga: Karbohidrat
Seperti yang Anda ketahui bahwa semua orang
membutuhkan karbohidrat sebagai sumber energi dan pemberi rasa kenyang. Beberapa
contoh makanan sumber karbohidrat ialah roti, gandum, pasta, kentang, makaroni,
nasi, ubi, sereal, dan oetmeal.
Namun, untuk penderita stroke, penggunaan karbohidrat
sebaiknya Anda batasi sesuai dengan menu diet seminggu untuk stroke. Jika mengkonsumsi roti, pilihlah roti gandum. Jenis
karbohidrat yang baik untuk pasien stroke antara lain beras merah, roti gandum,
dan oatmeal.
Beberapa makanan sumber karbohidrat yang perlu Anda
batasi ialah ketan, mie, biskuit, kue-kue, pastries, dan cake. Anda pun
sebaiknya menghindari sereal, mie instan, camilan atau makanan kalengan.
Keempat: Lemak Tak Jenuh
Lemak juga termasuk nutrisi yang penting bagi tubuh.
Tetapi Anda perlu hati-hati dalam menentukan asupan lemak bagi pasien stroke. Pada dasarnya lemak terbagi dua jenis yaitu
lemak jenuh dan lemak tak jenuh.
Penderita stroke harus menghindari makanan yang tinggi
akan lemak jenuh. Contoh makanan sumber lemak jenuh adalah jeroan, kambing,
mentega, babi, lemak sapi, mayonaise, santan kental, susu murni, minyak kelapa
sawit, keju, minya kacang, minyak cokelat, dan minyak kelapa.
Jenis makanan dengan kandungan lemak tak jenuh untuk
penderita stroke meliputi minyak kedelai, minyak jagung, alpukat, minyak
zaitun, ikan salmon, kacang kenari, dan biji-bijian. Anda pun boleh menyediakan
makanan yang memakai santan encer.
Kadar lemak yang Anda gunakan dalam menu diet bagi
penderita stroke harus Anda perhatikan. Usahakan, menu diet tersebut hanya
mengandung lemak tak jenuh sebanyak satu sendok makan per hari.
Kelima: Metode dalam Memasak
Cara pengolahan makanan yang tepat dalam menu diet seminggu
untuk stroke juga
penting untuk Anda terapkan. Metode memasak yang baik untuk menu diet stroke
adalah merebus, mengungkep, bakar, mengukus, memanggang, dan menumis.
Usahakan untuk menghindari makanan yang Anda olah
dengan cara menggoreng. Selain itu, aturlah porsi makanan yang sesuai untuk
penderita stroke. Gunakanlah porsi makanan yang sedikit namun sering.
Keenam: Batasi Asupan Gula dan Garam
Faktor resiko terkena serangan stroke meliputi
diabetes melitus, tekanan darah tinggi serta kadar kolestrol yang tinggi. Oleh
sebab itu, penting bagi Anda untuk membatasi konsumsi garam, gula maupun
makanan yang tinggi kolestrol.
Garam dalam kadar yang tinggi menjadi pemicu tekanan
darah semakin tinggi. Jadi Anda harus membatasi penggunaan garam dalam menu
diet untuk stroke. Bila memungkinkan hindarilah penggunaan garam.
Gula juga harus Anda batasi dalam menyiapkan makanan
untuk penderita stroke. Kurangi jenis makanan yang terdapat banyak kandungan
gula seperti cokelat, permen, cake, es krim, dan lain-lain. Untuk mengurangi
kolesterol, kurangi makan telur dalam seminggu.
Ketujuh: Minuman
Cairan yang cukup sangat penting dalam komposisi menu diet seminggu
untuk stroke. Penderita stroke
maupun orang sehat sudah sepatutnya meminum air putih secara rutin dengan kadar
yang cukup. Jenis susu yang boleh Anda berikan pada penderita stroke ialah susu
dengan kadar lemak yang rendah.
Adapun jenis minuman yang sebaiknya Anda hindari dalam
menu diet untuk stroke. Jangan konsumsi minuman beralkohol dan bersoda. Anda
juga harus mengurangi kopi, tape, dan teh kental. Selain itu, minuman berenergi
dan suplemen lainnya harus Anda batasi, jika perlu konsultasikan dengan dokter.
Kedelapan: Tekstur Makanan
Setiap pasien stroke memiliki kondisi yang berbeda,
sehingga Anda pun harus menyesuaikan tekstur makanan berdasarkan kondisi
pasien. Pasien yang dalam keadaan tak sadar dan yang mengalami gangguan menelan
biasanya mendapatkan makanan melalui infus maupun selang nasogastrik.
Pasien yang mengalami kesulitan menelan tentu harus
memakai alat khusus untuk mendapatkan nutrisi makanan. Di sisi lain, pasien
yang sudah sadar dan sedang berada dalam masa pemulihan, serta tidak ada
kendala dalam menelan dapat Anda berikan melalui mulut.
Tetapi Anda harus memilih tekstur makanan secara
bertahap untuk pasien stroke tanpa gangguan menelan.Tekstur makanan yang dapat
Anda berikan secara bertahap antara lain makanan dalam bentuk cair, makanan
saring, lunak dan makanan bertekstur biasa.
Pembuatan menu diet seminggu untuk stroke harus Anda konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Karena setiap pasien stroke memiliki kondisi dan riwayat medis yang berbeda. Sehingga makanan pantangan dan anjuran pun berbeda-beda. Baca Juga: Panduan Menu Diet Sehat Seminggu Untuk Pemula