Berapa Lama ODHA Bisa Bertahan Hidup? Ini Dia Jawabannya!
ODHA atau orang dengan HIV AIDS merupakan
penderita penyakit kekebalan tubuh yang sifatnya degeneratif. Semakin lama,
gejalanya semakin buruk sehingga banyak yang bertanya-tanya berapa lama
ODHA bisa bertahan hidup, mengingat penyakit ini menjadi biang penyakit
lainnya.
Tak hanya itu, fakta pahit lainnya adalah orang dengan HIV AIDS bisa menularkan penyakit ini melalui aktivitas seksual, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, bahkan ibu ke bayi. Berikut ini adalah ulasan seberapa lama seorang ODHA bertahan hidup dan faktor yang mempengaruhinya.
Berapa Lama ODHA Bisa Bertahan Hidup?
1. Tingkat Lama Hidup
Dulu, seorang ODHA
biasanya hanya bertahan tak lebih dari 5 tahun. Penyakit yang mereka alami
makin menahun karena belum ditemukannya obat yang bisa menekan laju ganasnya
virus yang menyerang tubuh. Namun, saat ini tingkat lama hidupnya menjadi naik.
Kini, ODHA bisa bertahan
hidup layaknya orang biasa. Mereka bisa hidup hingga lebih dari 70 tahun.
Meski begitu, mereka mungkin akan mengalami sakit tertentu dan gejalanya lebih
parah dari orang normal. Hal ini berkaitan dengan sistem imun mereka yang lebih
lemah.
2. Adanya ARV
Naiknya ekspektasi hidup
seorang ODHA dipengaruhi oleh adanya obat rejimen dengan nama ARV atau antiretroviral.
Obat ini sama sekali tidak menyembuhkan dan membuat orang bebas HIV AIDS.
Fungsi ARV adalah menekan laju virus HIV dalam tubuh sehingga penderita tidak
sakit menahun.
Meskipun ARV sudah ada sejak tahun 1986-an, di
Indonesia ARV baru dikenalkan dan digratiskan sejak tahun 2014. Mereka yang
berada di dalam kategori ODHA bisa hidup dengan layak tanpa harus takut
menularkan penyakitnya ke orang lain karena ARV bisa menekan jumlah virusnya.
3. Manfaat ARV
Jika dulu ODHA tanpa ARV
hanya bisa bertahan 6 bulan hingga 1 tahun saja, kini mereka bisa hidup dengan
keluarga dan produktif. Laju virus juga bisa ditekan secara signifikan sehingga
tidak akan mempengaruhi pasangan dan anak-anak. ODHA juga bisa hidup dengan
sehat.
ARV dengan kata lain meningkatkan kualitas
hidup tanpa harus takut HIV membuat penderitanya menjadi menahun dan bergantung
kepada keluarga. Orang-orang di sekitar, termasuk keluarga juga tidak perlu
mengucilkan mereka. Dengan adanya ARV, ODHA bisa lebih diterima masyarakat.
Faktor yang Mempengaruhi
Lama ODHA Hidup
1. Patuh Mengkonsumsi ARV
ARV sudah digratiskan oleh pemerintah sehingga
tidak ada alasan untuk malas mengkonsumsinya. ARV bisa didapatkan dengan mudah
saat Anda melakukan kontrol ke rumah sakit. Anda yang mengalami gejala ringan
pun sebaiknya segera mendapatkan ARV dengan petunjuk dokter.
Konsumsi ARV pun harus dilakukan dengan patuh
dan teratur sesuai dengan petunjuk dokter. Tanpa ARV, HIV bisa terus
menggerogoti Anda sehingga statusnya naik menjadi AIDS. Pastikan bahwa Anda
tidak pernah telat minum obat ini seumur hidup Anda.
2. Lakukan S3ks yang Aman
Praktik s*ks yang aman tetap harus diterapkan
terlebih lagi jika Anda memang mengidap HIV AIDS. S*ks merupakan cara yang
paling sering menjadi penyebab virus bertransmisi. Itu sebabnya s3ks yang aman
bisa menekan laju penularan.
S*ks yang aman bisa dilakukan dengan cara
menggunakan kondom saat s3ks. Hal ini tak hanya melindungi Anda, namun juga
pasangan Anda. Penularan tak hanya tentang HIV saja, namun bisa juga berupa
infeksi kelamin dan umumnya cukup sulit untuk disembuhkan.
3. Lakukan Tes Berkala
Sudah mengetahui bahwa Anda memiliki HIV AIDS,
bukan berarti Anda malas memeriksakan diri. Anda perlu melakukan rangkaian tes
secara berkala, yakni tes STD. STD merupakan sexually transmitted berupa infeksi
yang bisa didapatkan dari orang lain.
Masalahnya adalah STD mampu membuat level
gejala dan tingkat keparahan yang Anda alami menjadi lebih tinggi. Hal ini bisa
membahayakan karena nantinya HIV AIDS menjadi lebih sulit untuk ditangani.
Tanpa tes, jarang sekali dari mereka yang menyadari bahwa memiliki STD dalam
tubuh.
4. Hindari Infeksi
Karena imunitas yang terus turun, hal ini
mempengaruhi berapa lama ODHA bisa bertahan hidup. Hal
yang bisa Anda lakukan adalah dengan menjaga diri dari infeksi. Salah satunya
adalah selalu rajin mencuci tangan sebelum makan atau sehabis dari luar rumah.
Anda juga harus menjauhkan diri dari orang yang
sedang sakit dan bersifat menular. Pasalnya, posisi Anda akan mudah tertular
dari orang tersebut. Jika memungkinkan, lakukan vaksinasi berkala untuk
menurunkan risiko tertularnya penyakit tertentu dan memperkecil tingkat
keparahannya.
5. Selalu Ikuti Saran Dokter
Hindari menjadi orang yang lalai dalam
mengkonsumsi obat apabila Anda ingin terus hidup dengan kualitas yang baik. Selain
mengkonsumsi ARV, Anda mungkin akan memiliki jenis resep obat lain sesuai
dengan masalah kesehatan. Jangan pernah lewatkan dosis yang tersedia.
Apabila Anda lalai minum obat, virus bisa
menjadi kebal sehingga dosis Anda akan makin naik dan membahayakan diri
sendiri. Bawa selalu ARV dan obat penunjang lainnya ke manapun Anda pergi. Jika
lalai, maka penyakit yang Anda derita makin sulit untuk diobati.
6. Tidak Menyalahgunakan Alk0h*l dan Obat
Mereka yang memiliki riwayat HIV karena
penyalahgunaan obat sejenis n4rk0t1ka tentu saja tak bisa lagi menyalahgunakan
obat, meskipun bukan termasuk kelompok N4P2A. Obat harus diminum sesuai dengan
resep dokter dan hindari membeli obat sembarangan ketika sakit.
Begitu juga dengan 4lk0h*l. Minum 4lk*h0l
memberikan efek negatif ke otak yang bisa menyebabkan depresi atau cemas. Rasa
depresi bisa membuat diri tidak berharga dan merasa dikucilkan, apalagi ketika
Anda mengidap HIV.
7. Mengelola Stres
Pahamilah bahwa stres bisa memicu depresi dan
depresi bisa menurunkan imun. Padahal, Anda sedang berjuang untuk memperkaya
imun sehingga tidak mudah sakit. Itu sebabnya, pemicu stres wajib dikelola
dengan baik sehingga tidak mempengaruhi kesehatan.
Anda bisa mendatangi profesional untuk
mendapatkan dukungan emosional. Terlebih lagi, HIV bisa memperparah gejala
depresi yang ada. Hidup Anda akan jauh lebih mudah apabila bisa mengontrol rasa
stres dan akan lebih baik jika memanfaatkan obat-obat untuk depresi.
8. Berhenti M3rok*k
M3r*k0k tidak membuat Anda mendapatkan apapun.
Bagi ODHA, merokok malah membuat kondisi paru-paru menjadi lebih buruk. Anda
juga terancam akan terjangkit penyakit seperti kanker paru-paru karena imun
terlalu lemah untuk melawan efek nikotin dan TAR pada r0k0k.
9. Rajin Berolahraga
Olahraga adalah salah satu cara agar tubuh
tetap bugar dan prima dalam menjalankan aktivitas. Dengan banyak gerak, Anda
turut memelihara diri dengan hidup secara aktif. Gaya hidup yang dilengkapi
dengan olahraga membuat taraf hidup menjadi lebih panjang dan berkualitas.
Olahraga juga membuat peredaran darah menjadi
lancar. Jika aktivitas ini dilakukan di outdoor pada pagi hari, sinar matahari
akan membantu untuk menaikkan mood sehingga Anda merasa jauh lebih bahagia dan
optimis.
Berapa lama ODHA bisa bertahan hidup tidak perlu dipertanyakan kembali. Kini, ODHA juga bisa menikmati hidup yang berkualitas dan produktif. Ikuti faktor-faktor pendukung yang disebutkan di atas sehingga Anda bisa hidup sehat dan bahagia lebih lama. Baca Juga: Panduan Menu Diet Sehat Selama 30 Hari! Kamu Harus Coba!