Inilah Olahraga Untuk Penderita Stroke Yang Aman

Stroke adalah penyakit paling mematikan nomor satu di Indonesia. Seperti penyakit jantung, stroke juga bisa menyerang anak muda. Oleh karena itu, tindakan pencegahan dini perlu dilakukan. Olahraga untuk penderita stroke sangat penting dilakukan untuk mengurangi risiko kambuh.

Bagi para anak muda dan siapapun, kenali lebih jauh penyakit stroke, gejala, penyebab, dan juga olahraga yang aman untuk penderita stroke.

Pengertian Stroke

Stroke adalah gangguan otak yang terjadi akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Normalnya, otak mendapatkan pasokan oksigen dan juga nutrisi lewat darah.

Apabila terjadi penyumbatan pada otak, maka otomatis akan kekurangan suplai oksigen sehingga jaringan otak akan mati. Selain itu, jika tekanan darah terlalu diri akan menyebabkan pembuluh darah pecah. Hal inilah yang bisa menyebabkan stroke.

Gejala Stroke

Umumnya, gejala stroke berbeda-beda pada setiap orang, tergantung dari area mana dari otak yang rusak dan tingkat keparahannya. Pasalnya, setiap bagian tubuh dikendalikan oleh bagian otak yang berbeda-beda. 

Namun, secara keseluruhan terdapat tiga gejala yang ditemukan pada penderita stroke.

1.  Face (Wajah)

Stroke kebanyakan menyerang secara tiba-tiba. Gejala pertama bisa dilihat pada wajah. Orang yang terkena stroke di satu sisi wajahnya akan lumpuh atau mengalami kelemahan. Jika disuruh membuka atau menutup mata maka akan berbeda di salah satu sisinya.

2.  Arms (Lengan)

Orang yang terkena stroke akan mengalami kelumpuhan atau kelemahan pada satu sisi saja. Selain itu, penderita juga bisa mengalami mati rasa. Ketika diraba di bagian tangan atau kaki, tidak terasa atau seperti kebas.

3.  Speech (Tutur Kata)

Ketika berbicara, orang yang terkena stroke ini akan kesusahan untuk mengeluarkan suara dan mengalami kesulitan berbicara, menelan makanan, atau minum.

4.  Gejala Lain

Gejala lain yang dapat dirasakan oleh penderita adalah mual, muntah, pusing atau nyeri kepala. Selain itu, terjadi gangguan keseimbangan, gangguan penglihatan, dan penurunan kesadaran hingga kehilangan kesadaran.



Jenis dan Penyebab Penyakit Stroke

Berdasarkan penyebabnya, stroke dibagi menjadi dua, yaitu:

1.  Stroke Iskemik

Stroke jenis pertama ini seringkali terjadi. Hal ini disebabkan karena adanya penyumbatan di pembuluh darah yang memiliki fungsi untuk membawa nutrisi dan juga oksigen ke otak. Karena adanya penyumbatan tersebut, otomatis oksigen dan nutrisi yang dibawa tidak bisa sampai ke otak.

Stroke jenis ini terbagi lagi menjadi dua. Pertama adalah stroke trombotik, di mana dapat terjadi akibat adanya gumpalan darah pada arteri yang memasok nutrisi dan oksigen ke otak. 

Gumpalan darah ini akibat dari penumpukan lemak sehingga menyebabkan penurunan aliran darah menuju ke otak. Kedua adalah stroke embolik, gumpalan darah tidak terjadi pada pembuluh arteri, melainkan di bagian lain yang terlepas dan terbawa menuju otak.

2.  Stroke Hemoragik

Jenis stroke yang kedua ini dapat terjadi apabila pembuluh darah arteri di otak pecah. Hal ini bisa dipicu beberapa faktor, mulai dari hipertensi, aneurisma, hingga penggunaan obat-obatan antikoagulan.

Sama seperti stroke iskemik, stroke hemoragik juga terbagi dua. Pertama adalah pendarahan intraserebral, di mana pembuluh darah pada otak pecah dan darahnya tumpah ke jaringan otak. Hal ini dapat merusak sel otak itu sendiri.

Sementara yang kedua adalah pendarahan subarachnoid. Keadaan pembuluh darah yang berada dekat dengan permukaan otak pecah dan menumpahkan darah ke rongga yang berbatasan dengan tulang tengkorak.

3.  Stroke Ringan/Transient Ischemic Attack

Merupakan stroke yang berlangsung kurang dari 24 jam atau bahkan beberapa menit saja. Biasanya, stroke ini tidak akan menimbulkan kerusakan permanen pada otak, namun tetap harus diwaspadai.

 

Selain ketiga hal di atas, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan stroke. Pertama adalah menderita penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.

Kedua adalah sudah pasti yaitu dari gaya hidup yang buruk seperti merokok, minum alkohol, makanan tinggi gula dan lemak, dan juga kurangnya aktivitas fisik. Faktor lain yang bisa juga menyebabkan stroke adalah usia dan genetik.

Olahraga untuk Penderita Stroke

Salah satu penyebab utama dari seseorang bisa terkena stroke adalah gaya hidup yang buruk. Gaya hidup yang buruk memang bisa menyebabkan organ-organ dalam tubuh rusak jika dilakukan secara terus menerus dan tidak ada perubahan ke arah yang lebih baik.

Apabila Anda salah satu penderita stroke, maka ada olahraga untuk penderita stroke yang aman untuk Anda lakukan. Apa itu?

1.  Stretching/Peregangan

Hal pertama yang dapat dilakukan bagi penderita stroke adalah melakukan peregangan sendi. Namun, untuk melakukan peregangan ini sebaiknya dibantu dengan orang lain. Contohnya, melakukan peregangan untuk bahu.

Bantu penderita stroke untuk mengangkat tangannya secara perlahan sekali karena biasanya susah untuk dilakukan. Angkat secara perlahan dan jangan dipaksa. Hal ini bisa dilakukan berulang sebanyak 10 kali.

Selanjutnya dapat melakukan peregangan pada bagian siku. Caranya adalah dengan menggerakkan siku yang terlipat di depan dada menjadi lurus. Lakukan hal ini juga secara perlahan saja.

2.  Aerobik

Aerobik merupakan jenis latihan fisik yang dapat menggerakkan seluruh tubuh dan memperbaiki sirkulasi darah, termasuk ke otak.

Contoh olahraga aerobik dengan intensitas ringan yang pertama adalah jalan kaki. Berjalan kaki atau jogging merupakan olahraga untuk penderita stroke dengan intensitas ringan dan dapat dilakukan kapan saja.

Jika belum terbiasa, maka cobalah untuk berjalan kaki keliling kompleks selama 10 menit terlebih dahulu dengan tempo biasa. Jika sudah terbiasa, maka bisa dinaikkan temponya menjadi jalan cepat selama 30 menit setiap harinya.

Selain itu, bisa juga untuk mencoba olahraga berenang atau berjalan di air. Namun, tetap perlu dilakukan pendampingan oleh ahlinya. Bisa juga dengan melakukan senam aerobik dengan intensitas ringan yang dapat membantu kesehatan dan kebugaran para penderita stroke.

3.  Senam Stroke

Sama seperti olahraga yang lainnya, diperlukan tiga tahapan dalam melakukan senam stroke, yaitu pemanasan, latihan inti, lalu pendinginan.

Terdapat beberapa gerakan ringan yang dilakukan pada senam stroke, yaitu:

·       Jalan di tempat (diulang 2 kali dengan 8 ketukan).

·       Tepuk tangan (diulang 2 kali dengan 8 ketukan).

·       Tepuk jari (diulang 2 kali dengan 8 ketukan).

·       Jalin tangan (diulang 2 kali dengan 8 ketukan).

·       Silang ibu jari (diulang 2 kali dengan 8 ketukan).

·       Adu sisi kelingking (diulang 2 kali dengan 8 ketukan).

·       Adu sisi telunjuk (diulang 2 kali dengan 8 ketukan).

·       Pukul pelan masing-masing pergelangan tangan (diulang 2 kali dengan 8 ketukan).

·       Tekan jari-jari ke depan dan belakang (diulang 2 kali dengan 8 ketukan).

·       Buka dan mengepal (diulang 2 kali dengan 8 ketukan).

·       Menepuk punggung tangan dan bahu (diulang 2 kali dengan 8 ketukan).

·       Menepuk pinggang (diulang 2 kali dengan 8 ketukan).

·       Menepuk paha (diulang 2 kali dengan 8 ketukan).

·       Menepuk samping betis (diulang 2 kali dengan 8 ketukan).

·       Jongkok lalu berdiri (diulang 2 kali dengan 8 ketukan).

·       Menepuk perut (diulang 2 kali dengan 8 ketukan).

·       Jinjit kaki (diulang 2 kali dengan 8 ketukan).

Beberapa olahraga untuk penderita stroke dengan intensitas ringan tersebut dapat dilakukan setiap hari. Namun jika memang penyakit stroke yang sudah parah, maka penderita stroke membutuhkan bantuan untuk melakukan peregangan setiap harinya. Baca Juga: Begini Cara Menyusun Menu Diet Seminggu Untuk Stroke

Subscribe to receive free email updates: