Daftar Menu Diet Untuk Penderita Batu Ginjal
Bersamaan dengan menu diet
untuk penderita batu ginjal, ada juga beberapa jenis makanan yang perlu
dihindari atau menjadi pantangan. Diet sendiri selama ini lebih populer sebagai
salah satu cara untuk menurunkan berat badan.
Padahal faktanya, diet merupakan istilah yang mengacu pemilihan makanan atau minuman yang akan dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan masing-masing orang. Jadi, diet sebenarnya juga bisa menambah berat badan dan bahkan membantu penyembuhan penyakit tertentu, seperti batu ginjal.
Tentang Batu Ginjal
Penyakit batu ginjal yang dikenal oleh masyarakat
umum jika dalam dunia medis disebut dengan nephrolithiasis atau yang dikenal
juga dengan istilah renal calculi. Seseorang yang memiliki batu ginjal, maka di
dalam ginjalnya (di bagian calyces atau pelvis) terdapat material keras mirip
batu.
Batu ini jumlahnya bisa satu
atau lebih yang terbentuk dari deposit mineral keras. Secara
sederhana, urine yang memiliki terlalu banyak kandungan garam dan mineral terlarut
akan membentuk material keras yang awalnya berukuran kecil.
Seiring waktu, material tersebut bisa membesar
jika pola hidup dan makan tetap tidak sehat atau jika batu ginjal tidak diobati
segera. Batu ini bahkan dapat juga mengisi struktur berongga yang ada di bagian
dalam ginjal.
Batu tersebut bisa tetap berada di ginjal dan
bisa juga berjalan ke ureter (saluran penghubung ginjal dan kandung kemih).
Jika batu ini sampai di bagian kandung kemih dan ukurannya masih kecil,
biasanya akan ikut keluar bersama dengan urin.
Tapi jika batu tersangkut di bagian ureter, maka
aliran dari urin bisa terhambat dan menimbulkan rasa sakit pada penderitanya.
Bukan hanya ukurannya yang bervariatif, batu ginjal juga bisa memiliki warna
yang berbeda antara satu penderita dan penderita lainnya. Ada empat jenis batu
ginjal, yaitu:
1.
Batu Kalsium
Jenis ini adalah yang paling banyak terjadi pada
sekitar 80% kasus batu ginjal. Tapi jenis ini masih dibagi lagi menjadi dua,
yaitu batu ginjal kalsium fosfat dan oksalat.
2.
Batu Asam Urat
Batu ginjal jenis ini terjadi pada sekitar 5-10%
kasus batu ginjal di seluruh dunia. Asam urat sendiri terbentuk dari produk
limbah dari perubahan kimia di dalam tubuh manusia yang mengkristal atau
mengeras karena limbah tersebut tidak larut bersama dengan urin.
Jenis batu ginjal ini disebabkan oleh diare
kronis, obesitas, encok, diabetes tipe 2, dan diet tinggi protein hewani yang
rendah mengkonsumsi sayur serta buah.
3.
Batu Sistin
Sistin adalah sebutan untuk asam amino yang
terkandung di dalam makanan tertentu. Jika jumlah sistin yang menumpuk di
saluran urine terlalu banyak, maka menyebabkan terbentuknya batu ginjal.
Hal ini biasanya paling mungkin terjadi justru
pada anak-anak, tapi persentasenya hanya 1%.
4.
Batu Struvite
Kasus ini hanya ada sekitar 10% atau bukan
termasuk jenis batu ginjal yang umum terjadi. Penyakit ini terjadi karena
infeksi kronis di bagian saluran kemih.
Infeksinya sendiri terjadi karena bakteri membuat
urin lebih basa atau kurang asam.Jenis batu ini biasanya berukuran besar dan memiliki
cabang serta tumbuh dengan cepat.
Menerapkan Menu Diet Untuk Penderita Batu Ginjal
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2013, batu ginjal termasuk penyakit paling banyak di Indonesia. Sekitar 70-80%
penderitanya akan kembali memiliki batu ginjal meskipun sempat sembuh.
Penyebabnya sendiri bisa karena berat badan
berlebih atau obesitas, dehidrasi, maupun pola makan tidak sehat. Contohnya,
terlalu banyak mengkonsumsi gula, makanan tinggi protein, purin, dan garam.
Karena itu, penderita batu ginjal perlu
memperbaiki pola makan dalam diet khusus dengan menambahkan menu sehat. Berikut
ini beberapa tips menu dalam proses menghindari beberapa makanan/minuman yang
menjadi pantangan:
1.
Hindari Oksalat Tinggi
Makanan yang tinggi oksalat seperti daging sapi,
jeroan, bayam, dan daging kambing harus dihindari terutama jika Anda memiliki
batu ginjal jenis kalsium. Sedangkan makanan yang disarankan adalah yang tinggi
kalsium seperti tempe, tahu, roti gandum, oatmeal, ubi jalar, bit, susu, keju,
dan yoghurt.
2.
Hindari Makanan Pemicu Asam
Urat
Jika Anda memiliki batu ginjal asam urat, maka
makanan yang tinggi protein hewani seperti daging sapi, kambing, kerang,
sarden, jeroan, emping, kopi dan alkohol wajib untuk tidak dikonsumsi. Makanan
pemicu asam urat lainnya termasuk aneka seafood seperti cumi, udang, dan
kerang.
Asupan protein bisa Anda
gantikan dengan protein nabati. Protein ini bisa didapat dari tempe, edamame,
quinoa, kacang arab (atau disebut chickpea), almond, chia seed, bayam, brokoli,
kentang, dan alpukat.
3.
Perbanyak Air Putih
Minum 1.5-2 liter air putih setiap hari sangat
membantu kinerja ginjal dan mencegah segala jenis batu ginjal tadi. Karena
seperti yang disebutkan, salah satu penyebab penyakit ini adalah kekurangan
cairan tubuh.
Jika tubuh terhidrasi dengan baik, maka ginjal
dapat menyaring zat-zat sisa maupun limbah lebih mudah bersama dengan urin.
4.
Perhatikan Asupan Natrium
Natrium paling banyak ditemukan di dalam penyedap
rasa dan garam. Artinya, terlalu banyak mengkonsumsi makanan asin dan yang
menggunakan banyak penyedap akan memperparah batu ginjal.
Makanan yang seperti ini biasanya adalah makanan
kemasan, dalam kaleng, atau daging yang sudah diawetkan. Jika memasak sendiri,
Anda sebenarnya tetap boleh menggunakan garam dan penyedap rasa namun dengan
jumlah sangat sedikit.
Jika tidak menggunakan keduanya, justru tubuh
akan kekurangan elektrolit.
5. Jauhi Soda, Kafein, dan Minuman dengan
Pemanis Buatan
Selama memilih-milih menu diet untuk penderita batu ginjal, Anda harus menghindari ketiga minuman di atas. Dua
minuman pertama tidak hanya buruk untuk penderita maag, tapi juga penderita
batu ginjal karena akan mempercepat pembesaran batu dan membebani kinerja dari
ginjal.
Hal tersebut pada akhirnya akan meningkatkan
risiko gagal ginjal. Kafein sendiri tidak hanya terdapat pada kopi (mulai dari
kopi instan hingga seduhan), tapi juga pada: Teh seduh,
coklat hitam, minuman berenergi, es krim, kuaci, permen
penyegar nafas, pil pereda
nyeri, dan berbagai jenis dan
merk minuman kemasan yang tinggi pemanis buatan
6.
Tambahkan Omega-3 dalam Menu
Diet Anda
Menurut penelitian, makanan yang tinggi omega-3
seperti salmon, tuna, kaviar, biji rami, kacang kenari, kedelai, tiram, dan
kakap dapat membantu menjaga kesehatan ginjal. Omega-3 juga dapat diperoleh
dari minyak hati ikan kod atau yang lebih populer sebagai suplemen omega-3.
7.
Perhatikan Suplemen Vitamin
C yang Anda Konsumsi
Menurut medis, vitamin C (baik alami atau dalam
bentuk suplemen) memang sangat dibutuhkan tubuh untuk menjaga imun/daya tahan
agar tubuh tidak mudah sakit. Tapi, terlalu banyak memasukan vitamin C juga
dapat merusak ginjal dan membentuk batu ginjal.
Asupan vitamin C harian yang rata-rata dibutuhkan
tubuh adalah 60 miligram. Jika jumlah vitamin C harian mencapai 1000 miligram
per hari misalnya, maka dapat produksi oksalat akan meningkat dan memicu batu
ginjal.
Terapkan menu diet untuk penderita batu ginjal agar batu di dalam ginjal Anda lebih cepat hilang dan tidak menjadi membesar, tentunya selain mengkonsumsi obat-obatan dari dokter. Jangan lupa juga untuk olahraga teratur dan hindari rokok agar ginjal dan organ lain di tubuh lebih sehat. Baca Juga: Panduan Menu Untuk Diet Gagal Ginjal (Makanan Yang Dianjurkan dan Yang Dihindari)