Inilah Prosedur Treadmill pada Pasien Jantung

Pasien jantung biasanya akan diminta untuk tes dengan nama cardiac stress test. Tes ini digunakan untuk mengukur sejauh mana jantung merespon dan mengontrol gerakan. Tes dilakukan di atas treadmill dan tentunya ada prosedur treadmill pada pasien jantung.

Tim medis akan mengevaluasi kemampuan dan kekuatan sistem kardiovaskular yang berhubungan dengan jantung dan aliran darah. Mereka akan memonitor dan membandingkan saat kondisi istirahat dan ekstrim. Berikut ini adalah beragam prosedur yang harus pasien lewati untuk tes.

Prosedur Treadmill pada Pasien Jantung

1.  Pemeriksaan risiko

Risiko untuk melakukan tes ini selalu ada dan bisa dikatakan cukup berat jika penderita jantungnya memiliki riwayat yang menahun. Pemeriksaan risiko ini bertujuan agar mereka yang mengalami masalah yang berat memiliki risiko yang minim. Risikonya berupa nyeri dada dan serangan jantung. Baca Juga: Cara Mengetahui Perbedaan Nyeri Dada karena Penyakit Jantung dan Bukan

Pasien dengan kondisi yang tidak stabil karena masalah nyeri dada dan dalam masa pengobatan, maka tes ini tidak akan dilakukan. Begitu juga pasien yang memiliki penyakit akut selain jantung, gangguan paru-paru, bagian aorta yang robek, dan juga hipertensi berat.

Hanya saja, jika semua gangguan tersebut pernah terjadi dan skalanya ringan, maka tes tetap bisa dilakukan. Pasien harus berada dalam kondisi yang sehat dan juga mampu berlari di atas treadmill. Mereka yang membutuhkan stimulasi setelah treadmill juga akan diukur seberapa berat risikonya.



2.  Menentukan waktu tes

Waktu tes sama sekali tidak memakan waktu yang lama. Jadwal untuk berlari di atas treadmill hanya kurang dari 90 menit dalam sehari. Tes ini bisa dilakukan dalam bentuk pembagian, misalnya babak pertama hanya dilakukan selama 20 menit lalu dilanjut dengan babak selanjutnya setelah istirahat.

Pasien yang akan melakukan treadmill ini pun harus datang ke lokasi lebih awal sehingga kondisinya lebih rileks. Anda juga bisa memiliki waktu istirahat sebelum sesi treadmill dimulai. Ada baiknya, jika Anda datang setidaknya 30 menit sebelum sesi tes dimulai.

3.  Menentukan lokasi tes

Prosedur treadmill pasa pasien jantung dilakukan di rumah sakit jantung, spesialis jantung, atau ahli kardiologi. Tes treadmill sama sekali tidak bisa dilakukan tanpa alat bantu karena setidaknya membutuhkan ekokardiogram. Bahkan, rumah sakit biasanya memiliki ruangan tersendiri untuk tes.

Anda harus memilih tempat yang aman untuk menjalani prosedur. Pertama, treadmill harus tersambung dengan alat-alat penunjang. Selain mesin ECG, Anda juga harus memastikan bahwa lokasi tes memiliki alat oximeter, tensimeter dan memiliki staf medis yang sigap.

4.  Pakaian pasien

Pasien yang akan melakukan tes harus menggunakan sepasang sepatu dan pakaian yang longgar. Di tempat tes, pasien mungkin akan diminta untuk menggunakan pakaian yang telah disediakan. Pasalnya tubuh mereka akan ditempel dengan elektroda ECG di bagian dada.

Saat melakukan treadmill, Anda juga tidak akan diperbolehkan untuk mengantongi handphone dan dompet. Berbagai perhiasan juga akan diminta untuk dilepas. Ada baiknya jika Anda menyiapkan tempat penyimpanan jika membawa barang-barang tersebut.

5.  Larangan makan minum

Ada ketentuan tentang makanan dan minuman yang harus dipatuhi oleh pasien jantung. Secara umum, mereka tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung kafein selama 24 jam terakhir sebelum tes. Di antaranya adalah teh, kopi, cokelat dan minuman berenergi.

Pasien diharuskan hanya untuk minum air putih selama 24 jam terakhir. Jika pasien juga mengalami penyakit kronis yang mengharuskan untuk memakan makanan tertentu, konsultasikan terlebih dahulu dengan staf medis untuk menghitung jadwal konsumsi makanan atau minuman tersebut.

6.  Mencatat pengobatan

Pasien juga diwajibkan untuk mencatat pengobatan. Tim dokter kardiologi harus mengetahui jenis obat apa saja yang sedang Anda konsumsi saat akan menjalani tes. Pengobatan tak hanya mencakup obat biasa, namun juga suplemen dan jenis obat tradisional.

Namun untuk obat yang mengandung kafein, mungkin tim dokter akan melarang Anda untuk meminumnya, kafein memiliki efek yang sangat berarti untuk tekanan darah dan pacu jantung. Jika kebutuhannya sangat mendesak, maka treadmill pun tidak bisa dilakukan.

7.  Pre-test

Prosedur pre-test adalah saat pasien harus melepas pakaian sendiri dan diganti dengan pakaian sesuai dengan tempat tes karena adanya pemasangan elektroda ECG. Jika bagian dada memiliki rambut, maka pasien wajib mencukurnya terlebih dahulu.

Bagian lengan pasien akan dililit dengan pengukuran tekanan darah. Sementara jari akan diklip untuk dipasang alat oximeter. Sebelum tes dimulai, staf medis harus merekam ECG dan level oksigen dalam darah yang ada saat Anda berada dalam kondisi istirahat.

8.  Testing di atas treadmill

Pasien jantung bisa memulai dengan naik ke atas alat treadmill. Mereka akan memulai dengan intensitas yang paling rendah terlebih dahulu. Kemudian, setiap tiga menit maka level intensitasnya akan dinaikkan. Kenaikan intensitas dilakukan dengan menaikkan kecepatan mesin treadmill.

Staf medis akan mengukur angka-angka yang tercatat pada alat setiap interval 3 menit. Selain angka, mereka juga akan mengukur gejala yang terjadi pada pasien. Pasien dilarang untuk memegang bar pada treadmill terlalu kencang karena hal tersebut akan mempengaruhi pengukuran.

9.  Menjalani level test

Tes tentu saja memiliki level dan pasien harus melewati tahapan ini. Pertama adalah level maximal stress. Di level ini, pasien menjalani intensitas level sehingga tak sanggup lagi untuk melanjutkan treadmill atau ECG menunjukkan bahwa adanya masalah jantung. Test berlanjung 6-15 menit.

Level yang kedua adalah submaximal stress. Tes ini hanya mencapai 85 persen intensitas yang sanggup dilakukan oleh pasien. Biasanya, level ini dijalani oleh pasien yang baru saja pulih dari masalah serangan jantung. Waktu maksimum dari tes ini adalah 27 menit saja.

Namun, kedua level ini bisa juga tidak berlaku dalam prosedur treadmill pada pasien jantung. Pasien bisa saja mengalami nyeri dada di tengah latihan dibarengi dengan nafas pendek, kelelahan dan pusing. Tes juga akan dihentikan apabila ECG menunjukkan indikasi pasien mengalami aritmia.

10.  Pasca test

Pasca test yang dimaksud adalah saat pasien sudah mencapai level maksimumnya. Artinya stress test sudah dilalui dan pengukuran pun sudah dilakukan. Staff akan membantu pasien untuk menurunkan intensitas treadmill secara bertahap dengan berjalan selama 2 hingga 3 menit.

Setelah 3 menit berjalan santai, anda diharuskan untuk bersantai dengan cara berbaring atau duduk selama 10-15 menit. Selain itu, pasien juga bisa meminum air mineral untuk mendinginkan tubuh. Sementara staff akan menyudahi prosedur dengan melepaskan alat yang menempel di tubuh pasien.

Jika setelah bersantai Anda tidak merasa nyaman, jangan tinggalkan kantor. Laporkan apa yang dirasakan oleh tubuh kepada staf medis. Gejala memang bisa muncul setelah tes selesai. Staf medis akan memeriksa apa saja yang dinilai abnormal dan dibawa ke gawat darurat bila perlu.

Prosedur treadmill pada pasien jantung harus dilakukan dengan sistematis. Pasien juga harus menuruti perintah yang dikeluarkan oleh staf medis. Jangan memaksakan diri ketika kondisi Anda tidak berada dalam keadaan fit dan laporkan gejala langsung ke staf medis bila muncul tiba-tiba. Baca Juga: Olahraga Untuk Penderita Jantung Yang Aman Dilakukan

Subscribe to receive free email updates: