Tujuh Jenis Pengobatan Untuk Penderita Kanker

Berbagai pengobatan penderita cancer tidak mudah atau murah serta memakan waktu. Kanker sendiri masuk dalam 10 penyakit paling mematikan di dunia menurut WHO. Pada 10 daftar ini, ada 3 jenis kanker yang disebutkan, yaitu kanker pernapasan, kanker payudara, dan kanker usus besar.

Menurut data International Agency for Research on Cancer, kanker payudara diperkirakan menjadi penyebab kematian pertama sekitar 10 tahun ke depan. Selain 3 jenis di atas, ada juga kanker kolorektum, paru-paru, limfoma, nasofaring, leukimia, serviks, liver, prostat, dan kanker ovarium.

Tahapan Pengobatan Penderita Cancer

Seorang penderita kanker bisa menerima satu jenis pengobatan atau dikombinasikan dengan jenis pengobatan lain tergantung kondisi masing-masing pasien. Pengobatan ini bertujuan untuk membuat penderitanya kembali hidup normal.

Hal ini bisa mungkin atau tidak mungkin terjadi tergantung situasi spesifik masing-masing penderita. Jika sembuh sepenuhnya tidak mungkin dicapai mungkin karena kanker sudah parah, maka pengobatan digunakan untuk mengecilkan kanker/memperlambat pertumbuhan.

Hal tersebut untuk mengurangi rasa sakit yang diderita pasien kanker. Berdasarkan tahapan pengobatan yang dilakukan, ada tiga jenis pengobatan penyakit kanker:

1.  Pengobatan Utama/Primer

Pengobatan primer dilakukan untuk menghilangkan sebanyak mungkin atau seluruh sel kanker yang ada di dalam tubuh penderita dengan cara sel-sel tersebut dibunuh atau dihancurkan. Pengobatan primer untuk kanker yang paling umum adalah dengan operasi.

Tapi jika jenis kanker yang diderita tidak begitu sensitif terhadap kemoterapi atau terapi radiasi, maka biasanya dokter akan menyarankan salah satu terapi sebelum akhirnya memutuskan untuk operasi. Jadi operasi adalah opsi pengobatan primer yang terakhir.

2.  Pengobatan Adjuvan

Jenis pengobatan ini bertujuan untuk membunuh sel-sel abnormal/kanker di dalam tubuh. Sel-sel tersebut mungkin saja masih tersisa atau tertinggal setelah penderita kanker mendapatkan perawatan primer tadi.

Pengobatan ini akan membantu mengurangi kemungkinan bahwa sel-sel abnormal akan tumbuh kembali. Pengobatan adjuvan sendiri masih dibagi lagi menjadi beberapa macam, yaitu: Terapi hormone, Terapi radiasi, dan Kemoterapi.

Ada juga istilah terapi neoadjuvant yang tujuannya sama dengan terapi adjuvan tapi justru dilakukan sebelum pasien mendapat perawatan primer. Dengan begitu, efek dari perawatan primer tadi bisa lebih efektif.

3.  Pengobatan Paliatif

Tahap pengobatan terakhir disebut paliatif yang memiliki tujuan untuk mengurangi efek samping dari terapi atau pengobatan yang sebelum-sebelumnya sudah dilakukan. Jenis pengobatan dari tahapan ini bisa berupa terapi radiasi, operasi, terapi hormon, atau juga kemoterapi.

Jenis-jenis Pengobatan Penderita Cancer

Berdasarkan tiga jenis tahapan pengobatan di atas, ada beberapa jenis pengobatan yang mungkin diambil. Berikut masing-masing penjelasannya dan beberapa jenis pengobatan lain yang belum disebutkan pada penjelasan di atas, yaitu:

1.  Operasi

Tindakan operasi dilakukan untuk mengangkat atau mengambil sel kanker yang ada di dalam tubuh lewat pembedahan kulit dan sayatan pada jaringan kanker yang tumbuh di dalam tubuh. 

Prosedur operasi akan disesuaikan dengan jumlah jaringan kanker yang akan diangkat, bagian tubuh yang akan dibedah, dan kehendak penderita. Selain mengangkat jaringan kanker, tindakan operasi juga dapat menangkal pertumbuhan tumor pasca operasi.

Tidak hanya itu, juga mengurangi gejala dari berbagai rasa sakit akibat kanker. Tapi disisi lain, operasi akan memberikan efek samping berupa infeksi dan rasa nyeri yang proses penyembuhannya tidak sebentar.



2.  Terapi Radiasi

Pengobatan jenis ini dibagi lagi menjadi dua. Pertama yaitu menggunakan mesin radiasi yang ada di luar tubuh atau disebut radiasi sinar eksternal. Kedua, mesin radiasi yang akan ditempatkan di dalam tubuh atau disebut brachytherapy.

Mesin radiasi sendiri menggunakan sinar radiasi tingkat tinggi seperti proton atau sinar X untuk membunuh sel-sel abnormal di dalam tubuh sekaligus mencegahnya tumbuh kembali.

Sinar ini juga dapat membantu menghambat pertumbuhan sel-sel tersebut. Tapi disisi lain, terapi ini juga dapat merusak sel-sel normal atau sehat yang ada di dekat sel-sel abnormal tadi. Contohnya adalah sel-sel di kulit kepala yang membuat rambut menjadi rontok parah.

Ada juga efek samping lain berupa: Mudah lelah, Terjadi iritasi pada kulit, atau kulit memerah dan bengkak, dan Kadar sel darah merah menjadi turun

3.  Kemoterapi

Pengobatan yang satu ini adalah yang paling populer di masyarakat dan sebagian orang menganggapnya menjadi satu-satunya pengobatan penderita cancer. Padahal sebenarnya ada jenis lain.

Kemoterapi dilakukan dengan memberikan obat-obatan untuk mengurangi gejala kanker, menghentikan pertumbuhan sel kanker, mencegah sel menyebar, dan menghancurkan sel-sel yang sudah tumbuh. Efek samping kemoterapi termasuk: Nyeri sendi, rambut rontok, mual dan muntah sehingga membuat selera makan berkurang, pendarahan, sesak napas, tubuh merasa sangat lelah, susah tidur, diare atau sembelit, sariawan, gangguan psikologis, dan mudah memar dan berdarah.

4.  Imunoterapi

Mirip dengan namanya, terapi ini dilakukan untuk membuat imun tubuh lebih kuat agar dapat melawan sel-sel kanker yang masih tersisa atau tumbuh kembali di dalam tubuh setelah tubuh mendapat pengobatan kanker.

Terapi ini dilakukan dengan merangsang sistem imun untuk dapat menghentikan pertumbuhan sel kanker. Caranya dengan memberikan zat khusus yang fungsinya untuk menciptakan sistem kekebalan tubuh buatan.

Imunoterapi ini masih dibagi lagi menjadi beberapa jenis seperti vaksin kanker, antibodi monoklonal, dan terapi sel-T. Beberapa efek samping mungkin dialami pasien pasca imunoterapi adalah: Demam, mual dan muntah, nyeri sendi dan otot, nyeri kepala, hipotensi atau hipertensi, sesak napas, dan etak jantung lebih cepat.

5.  Terapi Hormon

Terapi jenis ini paling umum diberikan untuk penderita kanker payudara dan prostat sebelum terapi radiasi atau operasi. Terapi ini akan membantu mengecilkan sel tumor, menghancurkan sel kanker, dan mengurangi risiko untuk sel kanker tumbuh lagi. Efek sampingnya termasuk: Rasa lelah, terjadi masalah pada daya ingat, kesuburan terganggu, rasa mual, nyeri sendi dan otot.

6.  Terapi Target

Pada pengobatan ini, pasien akan diberikan zat atau obat khusus yang menargetkan hanya sel kanker untuk dihambat pertumbuhan dan penyebarannya. Artinya, sel-sel sehat yang ada di sekitar sel kanker tidak akan rusak atau ikut terganggu. 

Tapi, tindakan ini tetap menimbulkan sejumlah efek samping, seperti:Diare, hipertensi, rasa lelah, kulit menjadi lebih kering, warna rambut dan kuku yang berubah, gangguan pada organ hati, ruam-ruam pada kulit, mata menjadi bengkak, pertumbuhan rambut terganggu, dan terjadi sindrom tangan-kaki.

7.  Cryoablasi

Perawatan yang satu ini mungkin tidak begitu populer di Indonesia, tapi menjadi salah satu yang umum dilakukan di luar negeri. Prosedur pengobatan adalah memasukkan sesuatu seperti jarum tipis yang disebut dengan cryoprobe ke dalam kulit dan langsung menuju ke bagian yang terdapat kanker.

Selanjutnya, sebuah gas akan dimasukkan lewat cryoprobe yang dapat membuat jaringan kanker menjadi beku. Setelah beku, sel kanker akan dicairkan kembali setelah beberapa waktu. Proses pembekuan-pencairan ini akan diulang beberapa kali hingga sel kanker habis seluruhnya.

 Sejumlah efek samping pasca pengobatan penderita cancer seperti di atas bisa berbeda antara satu pasien dan lainnya tergantung banyak faktor. Ada efek samping yang lebih parah dan banyak, tapi ada juga yang sangat minim. Baca Juga: Contoh Menu Diet Seminggu Untuk Penderita Kanker

Subscribe to receive free email updates: