Prosedur Pemasangan Alat Pacu Jantung Terlengkap!

Prosedur pemasangan alat pacu jantung (pacemaker) umumnya dilakukan oleh penderita gangguan irama jantung atau lemah jantung. Pasien membutuhkan alat medis ini agar jantung tetap berfungsi secara optimal sebagai pemompa darah dan mengalirkannya ke seluruh organ tubuh.

Pemasangan pacemaker dijalankan melalui prosedur operasi. Dokter akan menanam pacemaker pada bagian dada pasien sehingga detak jantung bisa lebih terkontrol. Sementara itu, kerja alat pacu jantung menggunakan tenaga listrik. Oleh sebab itulah, alat yang ditanam juga dilengkapi baterai.

Apa Itu Alat Pacu Jantung?

Alat pacu jantung atau pacemaker adalah sebuah alat kecil yang dipasang tepat di bawah kulit bagian dada. Tujuan pemasangan alat ini adalah untuk membantu mengontrol denyut jantung serta mengatasi kondisi tertentu pada jantung, termasuk aritmia atau denyut jantung tidak beraturan.

Pemasangan alat pacu jantung dilakukan dengan prosedur operasi. Pacemaker akan mengirim suatu sinyal listrik yang berfungsi membantu jantung berdenyut secara teratur atau tidak terlalu lambat.

Menjalankan prosedur pemasangan alat pacu jantung (pacemaker) akan memperbaiki kualitas hidup pasien secara signifikan. Pada beberapa kasus bahkan dapat menyelamatkan nyawa pasien.



Kenapa Pemasangan Alat Pacu Jantung Sangat Dibutuhkan?

Bagi pengidap aritmia atau kondisi dimana seseorang mengalami gangguan irama atau ritme jantung, pasti akan direkomendasikan untuk memasang pacemaker (alat pacu jantung) oleh dokter. Perlu diketahui bahwa jantung terdiri dari dua bagian ruang, yaitu: Ruang jantung atas (Atrium) dan uang jantung bawah (Ventrikel).

Dalam keadaan normal, kontraksi atrium akan memompa darah menuju ventrikel. Sedangkan kontraksi ventrikel akan memompa darah dalam jantung kemudian mengalirkannya ke seluruh tubuh. Proses kontraksi tersebut dikenal dengan sebutan denyut jantung dan diatur oleh impuls listrik.

Impuls listrik dihasilkan sel yang ada di atrium jantung, lalu dialirkan sepanjang otot jantung agar jantung terus berdenyut dan menjalankan fungsinya, yaitu sebagai pemompa darah. Saat seseorang mengalami aritmia, maka kinerja impuls listrik pada jantung akan terganggu. 

Kondisi ini akan menyebabkan denyut jantung menjadi tidak teratur. Pengidap aritmia umumnya akan mendapati munculnya beberapa gejala, seperti di bawah ini: Merasa lelah, tubuh semakin lemah, denyut jantung sangat cepat, nyeri pada bagian dada, sesak napas, pingsan, kerusakan pada organ vital, dan kematian.

Pada kasus aritmia parah bahkan bisa mengakibatkan kerusakan permanen pada organ dalam jantung. Oleh sebab itu, pasien memerlukan alat pacu jantung untuk menstabilkan denyut jantung. Pacemaker yang dipasang akan menyesuaikan dengan jenis aritmia yang dialami. Baca Juga: Cara Menurunkan Kolesterol Jahat dengan Cepat dan Terpercaya!

Siapa yang Membutuhkan Pemasangan Alat Pacu Jantung?

Di bawah ini adalah beberapa jenis aritmia yang dialami oleh pasien dan membutuhkan pemasangan pacemaker: Bradirkadia, jantung berdenyut terlalu lambat, sindrom Takikardia–Bradikardia, jantung berdenyut terlalu cepat kemudian terlalu lambat (terjadi secara bergantian), blok Jantung, dondisi medis berupa penyumbatan aliran listrik pada jantung.

Pemeriksaan Kondisi Pasien Sebelum Pemasangan Alat Pacu Jantung

Sebelum menganjurkan pasien menjalankan prosedur pemasangan alat pacu jantung (pacemaker), maka dokter akan melakukan beberapa tes dan pemeriksaan terlebih dahulu. Berikut adalah pemeriksaan yang dilakukan:

1.  Ekokardiogram

Menggunakan alat ekokardiogram (gelombang suara) untuk melihat keadaan jantung pasien, terutama mengukur ukuran serta ketebalan otot jantung.

2.  Elektrokardiogram

Memasang elektroda pada bagian dada dan tungkai untuk merekam ritme jantung.

3.  Holter Monitor

Alat berupa mesin EKG yang berfungsi merekam detak jantung secara berkelanjutan selama 1–2 hari. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendiagnosis aritmia kambuhan.

4.  Stress Test (EKG Treadmill)

Irama jantung akan direkam sebelum dan setelah pasien berjalan diatas treadmill atau mengayuh sepeda statis.

Persiapan Sebelum Pemasangan Pacemaker

Di bawah ini adalah hal-hal yang biasanya diinstruksikan dokter kepada pasien sebelum mengambil tindakan operasi untuk memasang alat pacu jantung: Tidak minum atau makan apapun setelah tengah malam pada malam sebelum operasi, berhenti mengkonsumsi beberapa jenis obat-obatan., pasien mungkin akan diberi obat tertentu untuk dikonsumsi, mandi menggunakan sabun khusus untuk meminimalisir risiko terkena infeksi.

Prosedur Pemasangan Alat Pacu Jantung (Pacemaker)

Sebelum operasi dilaksanakan, selang infus akan dipasang pada pembuluh darah lengan atau tangan pasien. Dengan begitu, obat sedatif dan obat-obatan lain bisa diberikan kepada pasien. Setelah itu, barulah tindakan memasang pacemaker dilakukan. Prosedurnya adalah sebagai berikut: Membersihkan area dekat bahu pasien menggunakan cairan antiseptik, memasukkan jarum dalam pembuluh darah vena (di bawah tulang selangka), jarum dipakai untuk mengarahkan kabel pengontrol pacemaker melalui vena hingga jantung, pemeriksaan pencitraan menggunakan sinar X (fluoroskopi) untuk membantu mengarahkan kabel agar berada pada posisi yang tepat, memastikan kalau kabel berfungsi dengan baik, membuat sayatan kecil pada dada pasien dan memasukkan sebuah kotak kecil berisi generator Pacemaker dan baterainya, setelah selesai, sayatan akan ditutup dengan jahitan, dan melakukan pemeriksaan EKG untuk menguji efektivitas pacemaker.

Hal yang Harus Diperhatikan Setelah Pemasangan Alat Pacu Jantung

Setelah menjalankan operasi pemasangan pacemaker, pasien dianjurkan untuk menjalani rawat inap minimal selama satu malam di rumah sakit. Dengan begitu, dokter dan perawat dapat memastikan jika pacemaker berfungsi dengan baik sesuai kebutuhan jantung pasien.

Pasien sudah dapat beraktivitas normal beberapa hari pasca operasi. Namun, pasien juga tetap harus memperhatikan hal-hal esensial seperti di bawah ini: Tidak mengangkat beban berat atau melakukan aktivitas fisik berlebihan selama satu bulan setelah operasi, dan hindari memberi tekanan di area alat pacu jantung dipasang.

Biasanya, dokter juga akan memberikan obat yang bisa dikonsumsi jika pasien mengalami ketidaknyamanan pasca pemasangan pacemaker. Selain itu, dokter akan memantau kondisi jantung pasien selama beberapa bulan menggunakan alat khusus yang tersambung dengan pacemaker.

Perlu diingat, bahwa alat pacu jantung modern memang tidak terlalu sensitif seperti model lama. Akan tetapi, ingat bahwa ada beberapa alat yang dapat mengganggu kinerja pacemaker. Oleh sebab itu, untuk mencegah terjadi hal-hal tidak diinginkan, sebaiknya hindari alat-alat seperti di bawah ini: Berdiri terlalu lama di dekat alat elektronik yang dalam kondisi aktif, misalnya microwave, meletakkan ponsel atau MP3 player terlalu dekat dengan dada, dan terpapar metal detector (alat pendeteksi besi) terlalu lama.

Komplikasi Terkait Pemasangan Alat Pacu Jantung

Meskipun jarang terjadi, namun prosedur tindakan medis juga berpotensi menimbulkan komplikasi. Sebagian besar risiko umumnya terjadi karena instalasi prosedurnya. Lalu, apa saja komplikasi dari pemasangan alat pacu jantung yang dapat terjadi pada pasien? Di bawah ini adalah jawabannya: Infeksi di area pemasangan pacemaker, kerusakan saraf atau pembuluh darah di sekitar lokasi alat pacu jantung, reaksi alergi pada anestesi atau zat pewarna yang digunakan selama prosedur, bengkak, memar, atau mengalami pendarahan di sekitar area pemasangan pacemaker, khususnya jika pasien sedang mengkonsumsi obat-obatan, seperti pengencer darah, kolaps paru-paru (sangat langka), dan jantung tertusuk (sangat langka).

Umumnya komplikasi bersifat sementara. Sementara itu, komplikasi yang berpotensi membahayakan nyawa pasien hampir tidak pernah terjadi atau persentasenya sangat kecil.

Prosedur pemasangan alat pacu jantung (pacemaker) merupakan alternatif solusi terbaik bagi para penderita aritmia dan kondisi kelainan jantung yang lainnya. Memasang pacemaker terbukti efektif dalam memperbaiki kinerja jantung sehingga bisa berfungsi secara stabil dan normal. Baca Juga: Inilah Prosedur Treadmill pada Pasien Jantung

Subscribe to receive free email updates: