Kupas Tuntas Terlengkap Varikokel: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Varikokel adalah kondisi di mana terjadi pelebaran pembuluh darah vena di dalam skrotum, mirip dengan varises yang terjadi di kaki. Kondisi ini umumnya terjadi pada pembuluh darah vena spermatika yang berfungsi mengalirkan darah dari testis. Varikokel paling sering ditemukan pada remaja dan pria dewasa, dan dapat memengaruhi kesuburan.

Penyebab pasti varikokel belum sepenuhnya diketahui, tetapi beberapa teori menyebutkan bahwa varikokel terjadi akibat gangguan pada katup dalam vena spermatika. Katup ini seharusnya mencegah darah mengalir kembali ke testis, tetapi jika tidak berfungsi dengan baik, darah dapat menggenang dan menyebabkan pembuluh darah melebar.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya varikokel antara lain:

Gangguan katup vena: Ketika katup dalam vena tidak bekerja dengan baik, darah dapat mengalir balik dan menyebabkan tekanan yang meningkat.

Struktur anatomi tubuh: Varikokel lebih sering ditemukan pada testis kiri karena posisi anatomi vena spermatika kiri yang lebih panjang dan memiliki sudut aliran yang berbeda dibandingkan dengan vena spermatika kanan.

Faktor genetik: Riwayat keluarga dengan varises atau gangguan pembuluh darah dapat meningkatkan risiko seseorang terkena varikokel. Baca Juga: Superfood untuk Kesuburan Pria: Meningkatkan Peluang Kehamilan dengan Nutrisi Tepat

Gejala Varikokel

Sebagian besar kasus varikokel tidak menimbulkan gejala yang berarti. Namun, pada beberapa pria, varikokel dapat menyebabkan: 

Nyeri skrotum: Rasa sakit dapat bervariasi dari ringan hingga berat, terutama setelah berdiri lama atau melakukan aktivitas fisik berat.

Pembengkakan skrotum: Skrotum mungkin terlihat lebih besar atau asimetris dibandingkan dengan sisi yang lain.

Sensasi berat atau tidak nyaman pada testis: Biasanya terjadi pada sore atau malam hari.

Infertilitas: Varikokel dapat menyebabkan produksi sperma yang lebih sedikit dan kualitas sperma yang buruk.

Diagnosis Varikokel

Untuk mendiagnosis varikokel, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti:

1.  Pemeriksaan fisik: Dokter akan meraba skrotum untuk mendeteksi adanya pembuluh darah yang melebar, terutama saat pasien berdiri atau mengejan.

2.  Ultrasonografi skrotum: Pemeriksaan ini digunakan untuk memastikan adanya pelebaran vena dan mengukur aliran darah di dalamnya.

3.  Analisis sperma: Jika pasien mengalami gangguan kesuburan, dokter dapat meminta pemeriksaan sperma untuk menilai kualitas dan kuantitas sperma.



Pengobatan Varikokel

Pengobatan varikokel tergantung pada tingkat keparahan dan gejala yang ditimbulkan. Jika varikokel tidak menyebabkan nyeri atau gangguan kesuburan, biasanya tidak memerlukan pengobatan. Namun, jika gejala mengganggu, bberapa opsi pengobatan yang tersedia meliputi:

1. Pengobatan Non-Bedah

Obat pereda nyeri: Seperti ibuprofen atau parasetamol untuk mengurangi ketidaknyamanan. Selain itu perlunya dukungan skrotal: menggunakan celana dalam khusus yang dapat membantu mengurangi tekanan pada pembuluh darah.

2. Operasi Varikokel (Varikokelektomi)

Jika varikokel menyebabkan infertilitas atau nyeri yang terus-menerus, operasi mungkin diperlukan. Beberapa metode pembedahan yang umum dilakukan antara lain:

Bedah terbuka dengan melakukan tindakan dengan membuat sayatan kecil di pangkal paha untuk mengikat vena yang bermasalah. Selanjutnya bisa dilakukan laparoskopi yaitu menggunakan alat kecil yang dimasukkan melalui sayatan kecil di perut untuk mengikat vena yang terkena. Bisa juga dilakukan embolisasi yaitu prosedur non-bedah di mana dokter menyisipkan zat khusus ke dalam vena yang melebar untuk menyumbatnya.

Komplikasi Varikokel

Jika tidak ditangani dengan baik, varikokel dapat menyebabkan beberapa komplikasi, seperti:

1.  Infertilitas: Penurunan produksi dan kualitas sperma dapat menyebabkan kesulitan untuk memiliki anak.

2.  Atrofi testis: Testis yang terkena varikokel dapat mengalami penyusutan akibat gangguan aliran darah.

3.  Gangguan hormonal: Beberapa studi menunjukkan bahwa varikokel dapat memengaruhi produksi testosteron.

Pencegahan Varikokel

Saat ini, tidak ada cara pasti untuk mencegah varikokel. Namun, beberapa langkah berikut dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah dan mengurangi risiko komplikasi, seperti: menjaga pola makan sehat untuk mendukung kesehatan pembuluh darah. Selain itu menghindari tekanan berlebih pada skrotum dengan tidak berdiri terlalu lama atau mengangkat beban berat secara berlebihan. Selanjutnya dengan melakukan pemeriksaan rutin jika memiliki riwayat keluarga dengan masalah pembuluh darah.

Varikokel adalah kondisi yang umum terjadi pada pria, terutama yang berusia remaja dan dewasa muda. Meskipun sering kali tidak menimbulkan gejala, varikokel dapat menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan masalah kesuburan. Diagnosis dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan pencitraan seperti ultrasonografi. Jika varikokel menyebabkan gangguan kesuburan atau nyeri kronis, berbagai metode pengobatan, termasuk operasi, dapat dilakukan untuk mengatasinya. Jika Anda mengalami gejala varikokel atau memiliki kekhawatiran terkait kesuburan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Baca Juga: Sering Dianggap Remeh, Ini Kebiasaan Yang Dapat Merusak Sperma!

Subscribe to receive free email updates: