Panduan Lengkap Persiapan Frozen Embryo Transfer (FET)

Frozen Embryo Transfer (FET) adalah salah satu metode dalam program bayi tabung (IVF) di mana embrio yang telah dibekukan sebelumnya dicairkan dan ditransfer ke dalam rahim calon ibu. Prosedur ini semakin populer karena memungkinkan pasangan untuk memanfaatkan embrio yang telah dibekukan dari siklus IVF sebelumnya tanpa harus melalui proses stimulasi ovarium kembali. Sebelum Embrio Transfer (ET) Atau Frozen Embrio Transfer Lakukan Pemeriksaan Kekentalan Darah (Trombofilia)! Mengapa Sangat Penting?

Keberhasilan FET sangat dipengaruhi oleh persiapan yang matang, baik dari sisi medis maupun gaya hidup. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai persiapan yang perlu dilakukan sebelum menjalani FET agar peluang keberhasilannya semakin tinggi.

Memahami Proses FET

Sebelum mempersiapkan diri untuk FET, penting untuk memahami bagaimana prosedur ini berlangsung.

Berikut tahapan utama dalam FET:

1.  Evaluasi Awal

Pemeriksaan rahim dengan USG dan histeroskopi, tes darah untuk mengecek kadar hormon, pemeriksaan infeksi dan kondisi kesehatan umum, persiapan endometrium, pemberian hormon estrogen untuk menebalkan dinding rahim, pemberian progesteron untuk menyiapkan rahim agar siap menerima embrio, pencairan dan transfer embrio, embrio yang telah dibekukan dicairkan dan diperiksa kualitasnya, dilakukan transfer embrio ke dalam rahim menggunakan kateter khusus, pasca transfer, pemberian hormon tambahan untuk mendukung implantasi embrio, dan tes kehamilan dilakukan sekitar 10-14 hari setelah transfer.

2. Persiapan Medis Sebelum FET

 Persiapan medis sangat penting untuk memastikan tubuh dalam kondisi optimal sebelum transfer embrio.

Berikut beberapa langkah medis yang perlu diperhatikan:

a. Konsultasi dengan Dokter Fertilitas

Diskusikan riwayat kesehatan Anda, termasuk siklus menstruasi, kondisi rahim, serta hasil pemeriksaan sebelumnya. Dokter akan merancang protokol FET yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda.

b. Pemeriksaan Hormon dan USG

Tes darah akan dilakukan untuk mengecek kadar hormon estrogen, progesteron, dan hormon lainnya yang berperan dalam kehamilan. Pemeriksaan USG juga dilakukan untuk memastikan rahim dalam kondisi optimal.

c. Histeroskopi atau Sonohisterografi

Jika diperlukan, dokter dapat merekomendasikan prosedur histeroskopi atau sonohisterografi untuk memastikan tidak ada kelainan di dalam rahim seperti polip atau fibroid yang dapat mengganggu implantasi embrio.

d. Penggunaan Obat-obatan dan Suplemen

Estrogen: Untuk menebalkan lapisan endometrium.

Progesteron: Untuk membantu mempertahankan kehamilan setelah transfer embrio.

Asam Folat: Disarankan untuk dikonsumsi sebelum kehamilan guna mencegah cacat tabung saraf pada janin.

Vitamin D: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang cukup berpengaruh pada keberhasilan implantasi embrio.

3. Persiapan Gaya Hidup Sebelum FET

Selain persiapan medis, gaya hidup juga berperan besar dalam meningkatkan peluang keberhasilan FET.

a. Pola Makan Sehat

Mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi dapat meningkatkan kesuburan dan kesehatan reproduksi: Protein (Daging tanpa lemak, ikan, telur, dan kacang-kacangan), Lemak Sehat (Alpukat, minyak zaitun, dan kacang-kacangan), Karbohidrat Kompleks (Beras merah, quinoa, dan roti gandum), dan Antioksidan (Sayur dan buah seperti bayam, brokoli, dan blueberry).

b. Menghindari Makanan dan Minuman Tertentu

Kurangi konsumsi kafein (tidak lebih dari 200 mg per hari), hindari alkohol dan rokok karena dapat mempengaruhi kualitas embrio, hindari makanan olahan dan tinggi gula.

c. Menjaga Berat Badan Ideal

Berat badan berlebih atau terlalu rendah dapat memengaruhi keseimbangan hormon dan keberhasilan implantasi embrio.

d. Mengelola Stres

Stres dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, sehingga penting untuk mengelolanya dengan baik. Beberapa cara yang bisa dilakukan: yoga atau meditasi, berjalan santai di alam terbuka, berbicara dengan pasangan atau psikolog jika merasa cemas.

e. Olahraga yang Tepat

Olahraga ringan seperti yoga, pilates, atau jalan kaki dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah ke rahim tanpa memberikan tekanan berlebih pada tubuh.

4. Persiapan Mental dan Emosional

Menghadapi FET bisa menjadi proses emosional yang menegangkan, terutama bagi pasangan yang telah menjalani perjalanan panjang dalam program bayi tabung.

a. Membangun Dukungan Sosial

Dukungan dari pasangan, keluarga, dan teman-teman sangat penting untuk membantu mengatasi kecemasan sebelum prosedur.

b. Mengatur Ekspektasi

Meskipun peluang keberhasilan FET cukup tinggi, tetap ada kemungkinan tidak berhasil. Mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan dapat membantu mengurangi tekanan psikologis.

c. Konseling dengan Ahli Fertilitas

Beberapa klinik fertilitas menyediakan layanan konseling bagi pasangan yang menjalani IVF dan FET. Ini bisa menjadi opsi yang baik untuk membantu mengatasi stres dan kecemasan.

5. Hari-H Transfer Embrio

Pada hari transfer, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Datang ke klinik dengan perut penuh: Kandung kemih yang penuh membantu dokter dalam melihat posisi rahim saat USG. Jangan lupa gunakan pakaian nyaman. Selanjutnya tetap rileks dan hindari stres.

Proses transfer embrio sendiri tidak menyakitkan dan biasanya berlangsung dalam beberapa menit. Setelah itu, pasien disarankan untuk beristirahat beberapa jam sebelum pulang.

6. Pasca FET: Apa yang Harus Dilakukan?

a. Istirahat yang Cukup

Meskipun tidak perlu berbaring sepanjang waktu, istirahat cukup sangat penting dalam beberapa hari pertama setelah transfer.

b. Hindari Aktivitas Berat

Jangan melakukan olahraga berat atau aktivitas fisik yang terlalu melelahkan dalam dua minggu pertama setelah FET.

c. Konsumsi Obat Sesuai Arahan Dokter

Lanjutkan konsumsi progesteron dan hormon lain yang diberikan dokter untuk mendukung implantasi embrio.

d. Pantau Gejala yang Muncul

Beberapa wanita mengalami kram ringan, bercak darah, atau perubahan suasana hati. Namun, jika terjadi pendarahan hebat atau nyeri parah, segera hubungi dokter.

 

Persiapan Frozen Embryo Transfer melibatkan berbagai aspek medis, gaya hidup, serta mental dan emosional. Dengan persiapan yang optimal, peluang keberhasilan FET dapat meningkat. Tetaplah berkonsultasi dengan dokter, jalani pola hidup sehat, dan persiapkan diri dengan baik untuk menyambut kehamilan yang diharapkan. Baca Juga: Peluang FET Dibanding ET Pada Keberhasilan Bayi Tabung

Subscribe to receive free email updates: